0856.4040.1616 Bahaya Anak Sering Menahan Buang Air Kecil || Rumah Sunat Kaisar Gemolong
Tidak sedikit anak-anak yang terbiasa menahan keinginan buang air kecil, terutama saat sedang bermain atau menonton televisi. Menahan buang air kecil ini ternyata memiliki bahaya yang serius bagi kesehatan anak. Hal ini dijelaskan oleh Dokter Rumah Sunat Kaisar Gemolong sebagai berikut:
- Menyebabkan rasa nyeri pada anak: Menahan pipis terlalu lama dapat menyebabkan rasa nyeri pada perut bagian bawah dan buang air kecil menjadi sulit dan tidak lancar. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang terjadi pada kandung kemih dan saluran kemih saat anak menahan keinginan untuk buang air kecil. Seperti yang dikatakan oleh Dokter Rumah Sakit Sunat Kaisar Gemolong, timbunan urin yang terlalu lama di dalam kandung kemih juga dapat membuat kandung kemih menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
- Menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK): Menahan kencing terlalu sering dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) pada anak. Infeksi saluran kemih adalah kondisi ketika bakteri masuk ke dalam saluran kemih dan menyebabkan infeksi pada bagian ginjal, kandung kemih serta uretra. Infeksi saluran kemih ini dapat menimbulkan gejala seperti sering buang air kecil, buang air kecil tidak lancar, rasa nyeri pada perut bagian bawah, dan demam.
- Menyebabkan pembengkakan pada kandung kemih: Menahan pipis terlalu lama juga dapat memberikan tekanan pada kandung kemih, sehingga menyebabkan pembengkakan. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit parah pada anak saat buang air kecil. Selain itu, menahan pipis yang terlalu lama juga dapat menyebabkan pembengkakan jaringan sekitar kandung kemih yang dapat membahayakan saluran kemih dan organ lain di sekitarnya.
- Mengakibatkan kerusakan pada otot dasar panggul: Menahan kencing terlalu sering juga dapat menyebabkan kerusakan pada otot dasar panggul yang dapat mengakibatkan inkontinensia urine pada anak. Kondisi ini menyebabkan anak kehilangan kemampuan untuk mengontrol buang air kecil sehingga menjadi lebih sering buang air kecil. Kerusakan pada otot dasar panggul tidak hanya terjadi pada anak yang menahan kencing terlalu lama, tetapi bisa juga terjadi pada anak yang sering ke kamar kecil namun ketika buang air kecil mereka tidak melengkapi tugasnya hingga benar-benar kosong.
- Memicu terbentuknya batu ginjal: Menahan kencing yang sering juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal pada anak. Batu ginjal adalah kristal yang mengendap dan menumpuk di dalam ginjal dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius pada anak. Menahan kencing terlalu lama meningkatkan konsentrasi mineral dalam urin dan memperlambat aliran urin, sehingga memungkinkan terjadinya pengendapan mineral di dalam ginjal dan membentuk batu ginjal.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengajarkan kepada anak-anak agar tidak menahan buang air kecil terlalu lama dan selalu dalam keadaan teratur. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengingatkan anak setiap beberapa jam untuk pergi ke kamar kecil. Selain itu, orangtua juga perlu memberikan pemahaman kepada anak tentang bahaya yang dapat terjadi jika ia sering menahan buang air kecil. Dengan demikian, langkah-langkah preventif dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang tidak diinginkan pada anak.
Faktor-faktor Penyebab Anak Menunda Buang Air Kecil Setelah Sunat
Dokter Rumah Sunat Kaisar Gemolong memberikan informasi tentang faktor apa saja yang dapat menyebabkan anak menunda buang air kecil. Diantaranya dijelaskan berikut ini:
- Sakit saat berkemih: Anak yang baru saja disunat mungkin mengalami kesulitan atau rasa sakit ketika ingin buang air kecil. Rasa sakit ini bisa disebabkan oleh jaringan yang masih menyisakan sisa-sisa setelah operasi sunat, seperti bekas khitan atau kulit yang lepas. Rasa sakit ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, tetapi jika terlalu sering dan terasa semakin parah, perlu untuk segera dibawa ke dokter atau tempat operasi sunat untuk diperiksa lebih lanjut.
- Iritasi: Setelah operasi sunat, kepala penis yang baru dibebaskan akan menjadi sangat sensitif dan mudah teriritasi. Anak mungkin akan merasa ngilu ketika buang air kecil dan menunda keinginan untuk berkemih. Namun, iritasi ini biasanya akan hilang setelah beberapa hari, dan dokter akan memberikan saran untuk meredakan gejala tersebut.
- Sumbatan: Sumbatan atau gumpalan darah di saluran kemih atau uretra juga dapat menjadi salah satu faktor yang membuat anak menunda buang air kecil setelah operasi sunat. Sumbatan ini menghambat aliran urin dan membuat anak kesulitan untuk berkemih. Dokter mungkin akan memberikan rekomendasi untuk membersihkan saluran kemih dan memastikan bahwa aliran urin tidak terhalang oleh sumbatan.
- Infeksi: Infeksi saluran kemih bisa menjadi penyebab anak jarang berkemih setelah operasi sunat. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri dan dapat menyebabkan gejala seperti nyeri saat berkemih, kesulitan berkemih, dan rasa sakit di abdomen atau pinggang. Dan akan memungkinkan terjadinya pengalaman buruk bagi anak jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk berkonsultasi ke dokter jika anak mengalami gejala seperti ini.
- Stenosis meatus: Stenosis meatus terjadi ketika lubang di ujung penis menjadi sempit setelah operasi sunat, biasanya disebabkan oleh jaringan parut akibat operasi. Hal ini dapat menghambat atau mempersulit aliran urin dan membuat anak enggan untuk buang air kecil. Dalam hal ini, dokter dapat merekomendasikan dilatasi untuk membantu memperbesar lubang di ujung penis.
Orangtua perlu mengenali kondisi yang terkait dengan anak pasca operasi sunat, dan berkonsultasi dengan dokter jika anak mengalami gejala buruk. Selain itu, perlu memberikan pemahaman pada anak tentang pentingnya buang air kecil secara rutin dan menghindari menahan pipis terlalu lama untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan di masa depan yang lebih serius.
Kaloran Gemolong Sragen
0856.4040.1616