0856.4040.1616 Fimosis pada Bayi: Apa yang Perlu Anda Ketahui tentang Gejalanya || Rumah Sunat Kaisar Gemolong
Fimosis adalah kondisi di mana kulup penis tidak bisa ditarik kembali dari kepala penis. Ini adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi laki-laki dan sering kali tidak memerlukan penanganan medis. Namun, pada beberapa kasus, fimosis dapat menyebabkan masalah medis dan pengobatan mungkin diperlukan.
Dalam hal ini, Dokter Rumah Sunat Kaisar Gemolong merekomendasikan bahwa penanganan fimosis pada bayi harus dilakukan dengan tepat. Penanganan ini berbeda dengan fimosis pada masa kanak-kanak atau masa pubertas. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter yang akan memeriksa kondisi bayi Anda dan memberikan penanganan yang sesuai.
Gejala fimosis pada bayi dapat berbeda-beda pada setiap kasus, dan beberapa gejala yang dapat diketahui melalui pengamatan sehari-hari adalah:
Kemerahan Pada Penis
Gejala pertama fimosis pada bayi yang disebutkan oleh Dokter Rumah Sunat Kaisar Gemolong adalah kemerahan pada penis. Pada bayi yang mengalami fimosis, kulup penis ketat tidak bisa ditarik ke belakang melewati kepala penis. Hal ini dapat menyebabkan kulup menumpuk ke atas kepala penis dan sulit untuk menjaga penis dalam kondisi kering. Akibatnya, kulup dapat terus terjepit di bawah kepala penis dan menyebabkan kulup penis itu terasa lembab, panas, dan kemerahan, karena sirkulasi udara di area tersebut menjadi terhambat.
Pada kondisi fimosis pada bayi, sirkulasi udara yang terhambat diarea sekitar penis dapat menyebabkan masalah lain seperti iritasi kulit penis karena terlalu lembab. Kondisi ini juga bisa menjadi tempat yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur, yang dapat menyebabkan infeksi dan membuat bayi merasa tidak nyaman.
Oleh karena itu, jika orang tua memperhatikan adanya kemerahan pada penis bayi serta kulup penis yang sulit ditarik, segera lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Penanganan yang tepat dapat membantu mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi pada pria di masa yang akan datang.
Nyeri
Gejala kedua fimosis pada bayi yang disebutkan oleh Dokter Rumah Sunat Kaisar Gemolong adalah nyeri. Bayi yang mengalami fimosis dapat merasa nyeri pada saat mengalami ereksi, atau ketika area sekitar penis dibersihkan atau terjadi gesekan pada area tersebut.
Ketika kulup menutupi kepala penis, kulit penis akan tertekan serta kurang sirkulasi udara yang cukup. Hal ini bisa menyebabkan jaringan di sekitar penis dan kulup menjadi lebih sensitive dan mudah nyeri ketika terkena rangsangan.
Nyeri dapat menjadi gejala awal yang memicu orang tua untuk membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang sesuai, terutama jika gejala tersebut mengganggu kenyamanan bayi dalam aktivitas sehari-hari seperti dalam mengganti popok atau memberikan perawatan pada bagian kelamin bayi.
Jika bayi sering mengalami nyeri pada penis, perlu dilakukan konsultasi dengan dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang sesuai, seperti pemberian krim steroid atau tindakan home care, untuk membantu bayi merasa nyaman dan mengurangi gejala nyeri yang dialami.
Bengkak Pada Ujung Penis
Gejala ketiga fimosis pada bayi yang disebutkan oleh Dokter Rumah Sunat Kaisar Gemolong adalah bengkak pada ujung penis. Pada saat terjadi fimosis, kulup menutupi dan berbaur dengan kepala penis. Jika kepala penis dibiarkan tertutup oleh kulup yang terlalu ketat, maka air seni dan bakteri dapat tertimbun di ujung penis. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan pada ujung penis, terutama pada bayi yang baru lahir atau bayi yang masih dalam usia banyak tidur.
Jika bengkak terjadi, maka akan sulit untuk memeriksa area tersebut dengan mudah dan beberapa bayi yang mengalami bengkak mungkin akan merasa sakit. Pada kondisi yang lebih parah, pembengkakan terus-menerus dapat memicu masalah serius pada penis bayi dan bahkan bisa memerlukan operasi.
Oleh karena itu, jika orang tua memperhatikan adanya bengkak pada ujung penis bayi yang disertai dengan sulit menarik kulup ke belakang, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Orang tua mungkin juga perlu memberikan perawatan khusus pada area kulup bayi, seperti membersihkan area tersebut dengan lembut dan menjaga agar area tersebut bersih dan kering untuk membantu mencegah pertumbuhan bakteri.
Sulit Berkemih
Gejala keempat fimosis pada bayi yang disebutkan oleh Dokter Rumah Sunat Kaisar Gemolong adalah sulit berkemih. Fimosis pada bayi dapat menyebabkan sulit buang air kecil karena kulup yang ketat menutupi lubang uretra pada penis. Lubang uretra yang tertutup dapat sulit dilewati oleh urin, yang bisa mengakibatkan perasaan tertahan saat bayi mencoba buang air.
Bayi yang mengalami sulit berkemih cenderung merengek ketika buang air kecil dan mungkin menampakkan gejala seperti menahan atau menolak untuk buang air kecil. Sulit berkemih dapat menyebabkan masalah serius, seperti infeksi saluran kemih.
Jika bayi sulit buang air kecil, orang tua harus memeriksakan bayi ke dokter secepat mungkin. Dokter kemungkinan akan melakukan evaluasi fisik dan berdiskusi dengan orang tua tentang gejala yang dialami oleh bayi dan memberikan penanganan yang sesuai.
Pembedahan mungkin diperlukan pada bayi yang sangat sulit buang air kecil. Namun, sebagian besar kasus fimosis bayi dapat diatasi dengan perawatan konservatif, seperti mandi dalam air hangat dan pijat lembut pada bagian penis untuk memfasilitasi pergelangan kulup agar dapat mudah digerakkan. Orang tua dapat bertanya pada dokter apa saja perawatan rumah yang dapat mereka lakukan untuk membantu bayi merasa nyaman dan mengurangi gejala yang dialami.
Kaloran Gemolong Sragen
0856.4040.1616