0856.4040.1616 Mengenal Risiko dan Kontraindikasi Sunat pada Pria: Apa yang Perlu Diketahui || Rumah Sunat Kaisar Gemolong
Sunat atau sirkumisi adalah tindakan pembedahan yang melibatkan pengangkatan kulup yang menutupi kepala penis. Sunat pada pria secara medis berguna untuk mencegah infeksi saluran kemih, kanker penis, dan penyebaran penyakit menular, serta dapat membantu meningkatkan kebersihan. Namun, seperti dengan proses pembedahan lainnya, sunat pada pria memiliki risiko dan kontraindikasi tertentu yang harus dipertimbangkan dengan baik sebelum menjalaninya. Berikut ini dokter Rumah Sunat Kaisar Gemolong yang berlokasi di Kota Sragen memberikan beberapa risiko dan kontraindikasi sunat pada pria yang perlu diketahui.
Hipospadia/Epispadia
Hipospadia adalah kelainan bawaan yang terjadi karena gangguan perkembangan uretra pada janin yang masih dalam kandungan. Normalnya, uretra pada penis akan tumbuh di bagian tengah dan lubang kencing akan terbentuk di bagian ujung kepala penis. Pada pria yang mengalami hipospadia, lubang kencing berada di tempat yang tidak biasanya, biasanya di bagian bawah kepala penis atau bahkan di bagian bawah batang penis, dan dalam beberapa kasus, lubang kencing dapat terletak di area skrotum. Hipospadia dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk buang air kecil dengan normal dan mengarah pada masalah kesehatan lainnya seperti infeksi saluran kemih, komplikasi seksual, dan masalah psikososial.
Hipospadia dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya, bentuk lokasi, dan penampilan penis. Ada tiga kategori hipospadia: anterior, tengah, dan posterior, tergantung dari lokasi lubang kencing. Hipospadia anterior lebih umum terjadi, di mana lubang kencing terletak di dekat ujung kepala penis atau daerah perineum. Hipospadia tengah jarang terjadi, di mana lubang kencing terletak di bagian tengah penis, sedangkan hipospadia posterior sangat jarang terjadi, di mana lubang kencing berada dekat dengan atau bahkan di bagian bawah skrotum.
Hipospadia bukanlah kontraindikasi yang absolut untuk sunat, tetapi dokter mempertimbangkan beberapa faktor sebelum menjalani prosedur sunat pada pria dengan kondisi ini. Dokter pertama-tama akan melihat lokasi lubang kencing, tingkat keparahan hipospadia, dan apakah ada kelainan struktural lainnya pada penis. Jika kondisi hipospadia dianggap cukup parah, dokter mungkin merekomendasikan perawatan pengobatan sebelum menjalani prosedur sunat. Namun, dalam beberapa kasus, dokter dapat melakukan koreksi hipospadia sekaligus dengan sirkumisi untuk mengurangi jumlah prosedur dan mempercepat masa pemulihan.
Dengan demikian, hipospadia adalah kondisi medis yang perlu diperhatikan sebelum menjalani sunat pada pria. Diskusikan dengan dokter Anda jika Anda atau putra Anda mengalami hipospadia, untuk memastikan keselamatan dan keefektifan sirkumisi.
Chordee
Chordee adalah kondisi medis di mana kepala penis melengkung ke arah bawah atau ke atas, di persimpangan kepala dan batang penis. Kondisi ini dapat memengaruhi fungsi penis dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Terkadang, Chordee dan kondisi serupa lainnya mungkin dapat membawa kontraindikasi untuk sunat pada pria.
Chordee dapat mempengaruhi keputusan untuk melakukan sunat pada pria, terutama jika kondisi ini berat dan dapat mengganggu fungsi penis. Dokter dapat mengevaluasi tingkat keparahan Chordee dan memeriksa apakah terdapat kelainan struktural lainnya pada penis sebelum melakukan sunat pada pria dengan kondisi medis ini.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan operasi pengangkatan Chordee terlebih dahulu sebelum melakukan sunat pada pria. Pembedahan untuk memperbaiki Chordee bertujuan untuk memperbaiki lengkungan penis dan meningkatkan fungsinya. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk operasi koreksi Chordee, termasuk pemasangan implant dan pembedahan, tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan faktor risiko individu.
Oleh karena itu, sebelum menjalani sunat pada pria dengan kondisi Chordee, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menilai risiko dan manfaat prosedur. Dokter akan membantu mengevaluasi kondisi medis pasien, tingkat keparahan Chordee, dan memastikan keselamatan dan keefektifan sirkumisi. Jika kondisi Chordee terlalu parah, prosedur sirkumsisi mungkin ditempatkan pada hold atau tunda hingga kondisi Chordee diangkat terlebih dahulu dengan pembedahan koreksi yang tepat.
Webbed Penis
Webbed Penis adalah kondisi medis di mana kulit buah zakar menutupi sebagian besar atau bahkan seluruh batang penis, terutama pada bagian penoskrotal atau penunjung antara pangkal penis dengan skrotum. Kondisi ini juga dikenal sebagai penoscrotal fusion syndrome atau penoscrotal web. Seringkali kondisi ini tidak menyebabkan masalah apapun, tetapi pada kasus yang lebih parah, kondisi ini dapat mengganggu fungsi penis dan merusak kualitas hidup yang diinginkan.
Webbed Penis dapat menyebabkan beberapa masalah, terutama gangguan pada fungsi penis. Ketika kulit menyatu dengan batang penis, aliran darah ke penis dapat terganggu, yang dapat menghambat kemampuannya untuk mengalami ereksi optimal. Kualitas ereksi yang buruk juga dapat mempengaruhi kualitas hubungan seksual. Selain itu, kebersihan yang kurang dapat memicu timbulnya infeksi yang dapat menyebabkan batang penis terasa sakit dan bengkak.
Kondisi ini tidak selalu membutuhkan penanganan medis, namun pada kasus yang lebih parah, pemisahan kulit dapat menjadi tindakan yang diperlukan untuk mengurangi risiko masalah kesehatan. Operasi yang menghilangkan kulit yang menutupi penis akan memungkinkan aliran darah normal ke leher penis, mengurangi kesulitan ereksi bahkan mencegah infeksi.
Berbicara dengan dokter dan mengikuti tes dapat membantu menentukan keparahan kondisi webbed penis. Jika masalah ini mengganggu fungsi penis, dokter mungkin merekomendasikan bagi penderita untuk menjalani operasi pemisahan kulit tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Penanganan webbed penis bersamaan dengan proses sunat mungkin perlu dihindari, tergantung pada situasi dan kondisi penderita, sehingga penting untuk membicarakan hal ini dengan dokter.
Kelainan Himostasis
Kelainan hemostasis merupakan salah satu kontraindikasi utama untuk melakukan sunat pada pria, karena pasien yang menderita kelainan hemostatis mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami perdarahan selama dan setelah prosedur sunat. Kelainan hemostasis adalah istilah medis yang digunakan untuk merujuk pada ketidakmampuan tubuh untuk membekukan darah yang efektif. Hal ini bisa disebabkan oleh kelainan trombosit (sel darah yang membantu pembekuan darah), faktor pembekuan darah, atau kondisi medis tertentu.
Kelainan hemostasis termasuk beberapa kondisi yang berkaitan dengan risiko perdarahan. Beberapa kelainan serius yang dapat menyebabkan perdarahan yang sulit diobati seperti hemofilia, trombositopenia, dan von Willebrand disease. Hemofilia adalah penyakit keturunan yang biasanya diderita oleh pria dan disebabkan oleh kekurangan faktor pembekuan darah yang diperlukan untuk membekukan darah. Penderita trombositopenia memiliki jumlah trombosit (sel darah penggumpal darah) yang rendah, sementara von Willebrand disease adalah kelainan yang mempengaruhi fungsi von Willebrand factor – protein pembekuan darah – dalam tubuh dan dapat mengganggu fungsi pembekuan darah secara keseluruhan.
Cenderung untuk menggunakan obat pereda nyeri atau darah yang mengencerkan (seperti aspirin atau warfarin) juga memberikan risiko lebih tinggi untuk mengalami perdarahan selama dan setelah sunat. Dalam kasus-kasus di mana sirkumsisi terkadang diharuskan, dokter akan mengevaluasi status hemostasis pasien dengan melakukan tes untuk memastikan kesiapan tubuh untuk pengurangan hematoker yang ditimbulkan oleh sunat.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pasien yang menderita kelainan hemostasis untuk berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum menjalani sunat atau operasi lainnya. Dokter dapat mengevaluasi kondisi pasien dan mengubah pilihan pengobatan yang disesuaikan untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan pasien. Dalam kasus-kasus ekstrem, dokter dapat merekomendasikan untuk tidak melakukan sunat pada pasien yang menderita kelainan hemostasis.
Kaloran Gemolong Sragen
0856.4040.1616